Langsung ke konten utama

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

A. Latar Belakang




    
   Halo nama saya Emmanuel Bisma Satria Kristianto, seperti yang sudah diliat di judul pada blog ini saya akan menjelaskan "Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia". Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.


    Indonesia memiliki pulau kurang lebih 17.504 pulau. Sedangkan luas perairan Indonesia adalah 6.400.000 km². Faktor faktor diatas membuat mengapa Indonesia menjadi poros maritim dunia. selain faktor faktor diatas yang membuat Indonesia menjadi poros maritim dunia juga letaknya di antara dua benua (Benua Asia & Australia) dan dua samudra (Samudra Hindia & Pasifik).


B. Rumusan Masalah

     1. Mengapa Indonesia menjadi poros maritim dunia?
     2. Bagaimana memujudkan untuk menjamin konekfitas antar pulau?   
     3. Berapa banyak pulau yang belum ada namanya?

C. Pembahasan

 1. Lokasi

 A. Astronomis
  
    Letak astronomis Indonesia adalah 6o LU  - 11o LS dan antara 95o BT - 141o BT. Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan. Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi alam yang luar biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah menjadi subur. Flora dan fauna juga sangat beraneka ragam. Sedangkan pengaruh dari letak dilihat dari garis bujur, maka Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tida daerah waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian tengah (WITA), dan Indonesia bagian barat (WIB).

B. Geografis  


    Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam kaitannya dengan perekonomian.

C. Geologis

  Letak geologis adalah letak suatu wilayah melihat keadaan geologinya. Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 3 daerah, yaitu :

1. Daerah dangkalan Sunda
2. Daerah dangkalan Sahul
3. Daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul

Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia, Indonesia bagian timur merupakan bagian dari Benua Australia, sedangkan Indonesia bagian tengah merupakan peralihan yang disebut daerah Wallace. Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada, kepulauan Indonesia terletak di antara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia bagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik.

Akibat dari letak geologis Indonesia tersebut adalah:
1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif.
2. Laut di bagian Indonesia barat dan lndonesia timur dangkal, di Indonesia            tengah lautnya dalam.
3. Indonesia menyimpan banyak barang tambang mineral
4. Wilayah Indonesta termasuk daerah yang labil dan sering mengalami gempa      bumi tektonik dan vulkanik
5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda Sirkum        Mediterania dan Sirkum Pasifik

 2. Batas Wilayah
 A. Batas Wilayah Darat

      a. Utara: Malaysia
     b. Barat: -
     c. Timur: Papua Nugini
      d. Selatan: Timor Leste

 B. Batas Wilayah Laut
      
     a. Utara: Selat Malaka dan Laut Cina Selatan     
     b. Barat: Samudra Hindia dan Laut Andaman
     c. Timur: Samudra Pasifik
     d. Selatan: perairan Australia dan Samudra Hindia

  3. Luas Wilayah

 A. Luas Wilayah Kedaulatan
      
      Perairan pedalaman dan perairan kepulauan: 3.100.000 km²
      Laut Teritorial: 290.000 km²

 B. Luas Wilayah Berdaulatan
     
      Zona Tambahan: 270.000 km²
      ZEE: 3.000.000 km²
      Landasan Kontinen: 2.800.000 km²

 C. Luas Perairan Indonesia: 6.400.000 km²
 D. Luas NKRI: 8.300.000 km²
 E. Panjang Garis Pantai: 108.000 km


 4. Karakteristik Wilayah Daratan di Indonesia

      Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng. Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya.

a. Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutan dari pegunungan             dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
b. Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti            Pulau Simeulue, Pulau Nias, Pulau Siberut dan Pulau Enggano.
c. Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti             Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatan, Pegunungan         Sewu di Yogyakarta dan Padalarang di Jawa Barat.
d. Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana        gempa bumi. 
e. Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktuf.        Gunung api aktif ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi      kehidupan manusia.

   Pegunungan di Indonesia yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Mediterania yaitu Pegunungan Bukit Barisan di Pulau Sumatra, Pegunungan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai Maluku. Pegunungan yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Pasifik adalah pegunungan yang ada di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

5. Karakteristik Wilayah Perairan di Indonesia

  Secara biosfik wilayah laut dapat dibagi berdasarkan daerah permukaan maupun daerah dasar laut. Selain itu, dapat dibagi secara horinzontal maupun vertikal. Daerah pelagik dapat dibedakan secara horizontal ke beberapa zona, sebagai berikut.
 a. Zona neritik, yaitu zona perairan yang terletak di atas paparan benua.               Daerah dasar yang terletak di bawah zona neritik pada paparan benua               disebut zona paparan. Zona paparan merupakan habitat dari berbagai               organisme seperti rumput laut, padang lamun dan terumbu karang. Daerah        peralihan dari zona sublitoral dengan daratan disebut zona litoral dan                estuaria. Zona litoral merupakan wilayah pantai yang kaya akan sumber            daya hayati seperti mangrove.
 b. Zona oseanik, yaitu semua perairan terbuka seperti Samudra.

    Bedasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut, secara vertikal daerah pelagik dibedakan atas sebagai berikut.
 a. Zona fotik, yaitu perairan pelagik yang mendapatkan cahaya matahari. Zona       fotik memiliki kedalaman 100-500 meter.
 b. Zona afotik, yaitu perairan pelagik yang tidak tembus cahaya matahari               sehingga gelap. Zona afotik dibedakan lagi, yang meliputi: zona meso               pelagik, zona bati pelagik, zona abisal pelagik dan zona hadal pelagik.

     Berdasarkan topografi dasar laut, perairan Indonesia terdiri atas perairan laut dangkal (paparan) dan perairan laut dalam. Paparan yang terdapat di Indonesia yaitu Paparan Sunda dan Paparan Arafura-Sahul, sedangkan perairan laut dalam antara lain Laut Banda dan Laut Sulawesi.

       Selain paparan yang dangkal, terdapat bentukan dasar laut di perairan Indonesia, sebagai berikut.
 a. Basin ialah depresi atau cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk           bulat atau lonjong, contohnya Laut Sulawesi
 b. Palung ialah depresi atau cekungan laut dalam dalam yang memanjang di           dasar laut, contohnya Palung Weber di Maluku
 c. Rise ialah bentukan punggunungan di dasar laut yang berbentuk kerucut
 d. Ridge ialah bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk agak datar
 e. Seamount yaitu gunung api bawah laut, seperti gunung api di Laut Banda           dan Kepulauan Sitaro.

6. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di       Internasional di Indonesi sebagai Upaya menuju Negara Poros                 Maritim Dunia

  Untuk menuju negara poros meritim dunia, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut di wilayah perairan Indonesia. Salah satu elemen yang mendukungnya ialah dibangunnya pelabuhan. Adapun tujuan dari program tol laut Indonesia dunia, yaitu sebagai berikut
 a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautan dan           perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia
 b. Memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil             untuk bersekolah di kota besar
 c. Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan               untuk mengakses kota-kota besar
 d. Dan sebagainya.

7. Potensi Sumber Daya Kelautan di Indonesia

 A. Sumber Daya Perikanan

    Indonesia memiliki keanekaragaman jenis dunia. Sekitar 37% spesies dunia terdapat di Indonesia. Dari jumlah spesies tersebut, baru sekitar 400 spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Peluang budi daya laut yang sangat besar di Indonesia yaitu budi daya ikan konsumsi pada jaring apung, tambak panyau, krustacea, tripang, kerang konsumsi dan ikan hias. Potensi budi daya laut Indonesia sekita 4,58 juta hektar lahan potensial. Namun baru dimanfaatkan hanya sekitar 2%

     Sumber daya perikanan yang sangat melimpah tersebut seharusnya dapat menjadikan Indonesia sebagai penghasil ikan terbesar di Asia meupun Dunia. Akan tetapi, saat ini pengelolaannya belum maksimal. Jika dikelola maksimal, sektor perikanan dapat menghasilkan pendapatan sebesar 31,9 trilliun dollar AS per tahun.

 B. Pariwisata Bahari 

     Indonesia merupakan kawasan wisata bahari yang sangat potensial di Asia bahkan Dunia sehingga paristiwa bahari harus mendapatkan prioritas utama dalam pemanfaatan sumber daya kelautan. Objek wisata yang harus dijadikan modal utama dalam pengembangan pariwisata bahari, yaitu terumbu karang. Indonesia memiliki kawasan terumbu karang yang sangat luas yaitu 85.000 km² dan termasuk negara yang memiliki kawasan terumbu karang terbaik di dunia.

      Potensi yang demikian besar tersebut sangat berpeluang dikembangkan menjadi sebuah industri pariwisata yang berkontribusi besar bagi pemasukan pendapatan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Priyono (2014) perlu adanya program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia agar dapat berdaya saing secara internasional. Program tersebut antara lain sebagai berikit.
 a. menyusun standar usaha wisata bahari
 b. meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari
 c. meningkatkan iklim investasi wisata bahari
 d. sertifikasi usaha pariwisata bahari
 e. mengembangkan jalur dan titik labuh kapal wisata
 f. kemitraan usaha pariwisata


D. Kesimpulan dan Saran

     Setelah membaca apakah anda sudah mengerti mengapa Indonesia menjadi poros maritim dunia. Sebagai poros memiliki keuntungan besar dari segi budi daya alam dan juga pariwisata. Meskipun Indonesia sudah menjadi poros maritim dunia, tetapi belum bisa mengelola budi daya alam dan pariwisata secara baik. Pemerintah tidak hanya diam tetapi sedang berusaha meningkatkan bidang tersebut lebih baik lagi

     Karena anda sudah membaca blog saya ini semoga anda semakin peduli terhadap wilayah maritim Indonesia. Bagi anak muda yang membaca blog ini, menjadi lebih sadar untuk menjaga bahari Indonesia karena warisankan ke kalian. Terima kasih telah membaca dan mengunjungi blog saya semoga bermanfaat


E. Daftar Pustaka

https://www.daftarinformasi.com/batas-wilayah-indonesia/
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/12/letak-astronomis-indonesia-posisi.html
BIG 8 Agustus 2018
Buku Siswa Aktif dan Krearif Belajar Geografi 2, Penerbit Grafindo Media Pratama

Komentar